Api Itu Telah Padam...

on Selasa, 04 Desember 2012

“Love of mine some day you will die But I’ll be close behind I’ll follow you into the dark”

I always think of this song when I see Carl and Ellie gifts...

Spirit of adventures!, cross your heart!!

Film ini mencertikan tentang sebuah cerita luar biasa mengenai seorang pemimpi ulung bernama Carl Fredricksen, seorang lelaki yang begitu terpesona dengan kharisma seorang petualang, Charles Muntz. Ia bercita-cita untuk bisa seperti sosok petualang tersebut. Kekagumannya pada Charlez Muntz membawanya bertemu dengan seorang gadis yang tak kalah luar biasa, Ellie, yang ternyata juga penggemar berat Charlez. Persahabatan mereka pun erat terjalin hingga pada suatu malam, Ellie menunjukkan satu satunya kehidupan miliknya, My Adventure Book.
Pada malam itu, Ellie membuat Carl berjanji padanya, yaitu memindahkan rumahna ke Paradise Fall.

cross your heart!!

Janji inilah yang Carl genggam hingga membuatnya bertemu dengan Russell, seorang pramuka cilik; Dug, seekor anjing yang bisa berbicara dengan bantuan alat khusus, serta Kevin, burung langka yang menjadi buruan Charles Muntz.

Yang menjadikan Up begitu menyentuh sekaligus menarik adalah bagaimana cerita dirangkai dalam sebuah jembatan panjang, yang dalam tulisan ini saya kenali sebagai sebuah “kesetiaan”.

Carl dan Ellie tidak saja memperlihatkan keharmonisan mereka berdua tetapi juga rasa cinta yang begitu mendalam antara keduanya yang mampu tersampaikan tanpa kata-kata. Sehingga adegan saat kita disadarkan bahwa Ellie telah meninggal karena usia tuanya dan meninggalkan carl seorang diri dengan 'janji' nya pada Ellie yang belum mampu dia lunasi, bisa jadi membuat mata kita tiba-tiba ikut berkaca-kaca.

96 menit yang luar biasa..

Up menggambarkan banyak ilmu kehidupan bagi kita, dan semuanya kembali kepada penonton film ini. Tentang kisah seperti apa yang memberikan kesan begitu mendalam:

kisah cinta sejati antara Ellie dan Carl; obsesi berlebihan yang membawa kehancuran; janji dan kesetiakawanan pada sahabat-sahabat yang baru kita kenal; atau pentingnya keutuhan serta kebanggaan pada keluarga.

Pada kesempatan ini, saya merasakan debaran yang sama akan arti sebuah kepercayaan, janji, dan kesetiaan. Namun, setelah menyaksikan film ini, banyak hal berbeda dan saya kategorikan sebagai kesempatan belajar menghidupi hidup dengan memadukan pengalaman hidup yang telah saya jalani. Sebuah kesimpulan hasil menyaksikan sebuah film.
Apabila film ini secara implisit mengajak penontonnya untuk tidak meyerah, saya justru sebaliknya. Berhentilah (dengan kebaikanmu).

Seorang penulis, tidak cukup terkenal, namun memiliki daya intuisi yang luar biasa pernah berujar dalam blog pribadinya. Kira kira begini rangkumannya:


“someone who know your limit is yourself, do not give up easily, but knowing when to quit is also important”.

Jawaban atas keluhan saya yang tak pernah terdengar oleh siapapun terhadapa persoalan yang tengah saya hadapi. Persoalan yang kadang membuat saya cukup merasa luar biasa tak bisa dijelaskan.

Kadang saya merasa telah melakukan apapun yang saya bisa untuk mengalami hal tersebut. Tapi tiba tiba kelelahan mengahadapi badai itu. Merasa tidak mampu mengatasi persoalan itu dan terutama merasa ada banyak peer yang tak memiliki banyak waktu untuk menyelesaikannya. Dan terutama tak sanggup memenuhi harapan harapan saya. Buat apa saya buang buang waktu dan tenaga mengatasi persoalan yang tak bisa saya atasi sendiri?. (kecuali dengan mukjizatNya).

Disaat semua gelap, pernyataan diatas tadi menjadi oase ditengah kegersangan. Saya seperti dikuatkan. Tidak ada yang salah dengan menyerah karena hanya kita yang tahu batas kemampuan kita. Tapi sebaiknya, jangan mudah menyerah sampai batas itu sungguh sudah terlampaui. Dan yang terpenting, kita harus tahu kapan saatnya harus berjuang atau berhenti.


Saya merasa sangat beruntung mendapatkan pernyataan itu. Banyak sekali teman atau saudara terdekat kita sibuk dengan kebingungan dan kebimbangan karena takut membuat keputusan. Asal tahu kemampuan kita dan lantas berani membuat pilihan, kalah atau menang tak perlu terlalu dipusingkan. Sudah lebih dari cukup jika kita termasuk salah satu orang yang mampu memaksimalkan kemampuan kita- terlepas darhasil akhirnya. Bukankah kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda?..


Dalam hati saya mengatakan kata kata yang tak akan pernah bisa mulut ini katakan... semoga hati yang damai mampu mendengarkannya.. 
 ..... Thanks...



 






0 komentar:

Posting Komentar