Kamis tengah malem ini gw kebangun dengan kepala pusing dan gak bisa tidur. Benar benar tidak bisa tidur saudara saudara. Kepala gw sakit banget. lebih sakit dari sakit hati. Gw lalu meraba raba badan gw sendiri (dan gw menyadari bahwa gw adalah seorang laki laki). Gue pusing abies. Oh, great. Karena gak ada Panadol, dan adanya Torabika, jadilah Torabika untuk sakit kepala. Gw baru saja mau menghabiskan cangkir kopi ketika
tengah malem ini gw mencoba kembali ke kebiasaan yang sudah hampir cukup lama
gw tinggalkan. Ya, Blogging. Definitely, I’m blogging again!, haha.
Dengan what do they know-nya Westlife di playlist winamp, secangkir koi hangat, dan pusing yang lumayan berkurang, blogging tengah
malem ini gw awali dengan kembali menghapus tebaran debu di dasbor yang keliatan bikin sepet. Ngecek sudah
berapa banyak pengunjung, pengunjung darimana saja, dan sebagainya, ngepel,
nyapu dan bersihin toilet. He, Tidak, bukan kata terakhir itu. Hasilnya; masih
tetep sedikit.
Malem ini gw fed up plus sakit kepala. Terbukti dengan status twitter and
facebook gw yang sok mellow itu. Malem ini banyak hal yang
membuat gw sadar. Sadar akan lemari kehidupan gw yang nggak cukup penuh. Kerap merasa
nyaman dengan ilusi bahwa gw selalu saja tergoda untuk memenuhi hidup dengan
hal hal yang tidak perlu dan kurang begitu penting. Tidak, bukan, ini bukanlah
bentuk ekspresi penyesalan ala bujang galau. Bukan itu. Sama sekali tak ada
penyesalan disini. Hanya sebuah pitstop sebagai bentuk evaluasi. Bahwa banyak
hal yang belum gw lakukan. Bahwa gw tidak boleh begini selalu. Ya, Pindah.
Balik lagi ke aktivitas blogging. Ni gw nulis apaan sih??, whatever lah.
Karena sebenernya sampe kopi pertama gw habis pun, keyboard laptop ini tak tersentuh. Lalu, gw memutuskan untuk blogwalking ngalor ngidul, trying to figure out what has been happened around. Mulai dari orang terkenal macem Raditya Dika, Ernest, Bena, Karel, Bule Sinting, sampe orang yang gak gw kenal, bahkan sampe blognya dukun sempet mampir. Dan satu kalangan yang gw lupa, orang orang terdekat gw. Kawan kawan gw. Hingga gw menemukan satu posting dari seseorang yang… mmm, cukup jujur dan terasa: SEPENUH HATI.
Karena sebenernya sampe kopi pertama gw habis pun, keyboard laptop ini tak tersentuh. Lalu, gw memutuskan untuk blogwalking ngalor ngidul, trying to figure out what has been happened around. Mulai dari orang terkenal macem Raditya Dika, Ernest, Bena, Karel, Bule Sinting, sampe orang yang gak gw kenal, bahkan sampe blognya dukun sempet mampir. Dan satu kalangan yang gw lupa, orang orang terdekat gw. Kawan kawan gw. Hingga gw menemukan satu posting dari seseorang yang… mmm, cukup jujur dan terasa: SEPENUH HATI.
Ini dia postingannya. (maaf ya, harus gw copas ke host gw)
Setiap orang berkilah
kalau mereka punya batas kesabaran ketika mereka diperintahkan--secara sadar
atau tidak sadar-- untuk menunggu.
Ada yang mengeluh biasa, terlalu parah, bahkan ada yang menganggapnya biasa-biasa saja.
Tapi, Allah itu Maha Adil,kok(Itu salah satu nama-Nya di Asmaul Husna). Allah Maha Tau siapa di antara hamba-Nya yang pantas untuk tugas ini.
Kalau sekiranya ada yang kurang pantas, mungkin dia tidak akan mendapat tugas menunggu terlalu lama. Atau untuk hamba yang tidak pantas, pasti dia tidak akan mendapat tugas yang berat(menunggu sejam mungkin akan sehari baginya).
Tapi, untuk yang dinilai Allah pantas menunggu, pasti akan dihadapkan dengan tugas yang berat. Menunggu dalam hitungan jam, ke hitungan hari, lalu ke minggu, bulan, dan ke tahun.
Bukannya tega atau tak sayang. Itu karena Allah tau jika hamba-Nya dapat melalui tugasnya dengan baik.
Sayangnya, setiap orang memang punya hak untuk lelah menunggu.
Termasuk aku.
Terakhir, ketahuilah, menunggu memiliki tugas yang mulia dan misterius
Ada yang mengeluh biasa, terlalu parah, bahkan ada yang menganggapnya biasa-biasa saja.
Tapi, Allah itu Maha Adil,kok(Itu salah satu nama-Nya di Asmaul Husna). Allah Maha Tau siapa di antara hamba-Nya yang pantas untuk tugas ini.
Kalau sekiranya ada yang kurang pantas, mungkin dia tidak akan mendapat tugas menunggu terlalu lama. Atau untuk hamba yang tidak pantas, pasti dia tidak akan mendapat tugas yang berat(menunggu sejam mungkin akan sehari baginya).
Tapi, untuk yang dinilai Allah pantas menunggu, pasti akan dihadapkan dengan tugas yang berat. Menunggu dalam hitungan jam, ke hitungan hari, lalu ke minggu, bulan, dan ke tahun.
Bukannya tega atau tak sayang. Itu karena Allah tau jika hamba-Nya dapat melalui tugasnya dengan baik.
Sayangnya, setiap orang memang punya hak untuk lelah menunggu.
Termasuk aku.
Terakhir, ketahuilah, menunggu memiliki tugas yang mulia dan misterius
pretty impressive, huh?.. :)
Yah, finally gw cuma bisa menyimpulkan bahwa perjumpaan, keterlibatan kita, kesalahan yang kita lakukan,
senyum yang tersinggung, bahkan mungkin sedih dan keacewa yang melanda adalah
sumber yang membuat kita lebih dewasa. Kejadian kejadian sederhana yang tak terlupakan juga
yang tak pernah kita ingat.
And they don't know
How laughter flies
Only the stories
Most of which are lies
What do they know
They don't know
A thing
How laughter flies
Only the stories
Most of which are lies
What do they know
They don't know
A thing
ps;
4 komentar:
moga momen indah loe, dn hidup loe kdepannya lebih berwarna lagi cuuy,....
santai ajja,... hehe
haha.. iya, besok gw pirang rambut gw biar lebih berwarna..
fadhil....
gmna lomba loe kmaren d unmuh ???
Posting Komentar